Tips Merawat Furnitur Bambu Dari Rayap

Jenis bambu sangat beraneka ragam. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau 11% nya adalah spesies asli Indonesia. Namun, bambu sekarang jadi material sekunder dan kurang inovasi. Padahal bambu bisa menjadi bahan untuk struktur bangunan yang murah, bagus, dan kuat. Merawat furnitur bambu memang gampang susah, selain model yang berbagai bentuk, sifat dari bambu itu juga harus Anda perhatikan. Di bawah ini adalah beberapa cara merawat furnitur kayu yang bisa Anda jadikan paduan agar furnitur kayu tetap awet dan menarik.


Tips merawat furnitur bambu.
1. Sebaiknya bambu tidak diekspos langsung terkena matahari dan air hujan.

2.Bambu sangat sensitif dengan perubahan suhu mengakibatkan bambu mudah retak. Keretakan bisa menjalar keseluruh batang bambu karena seratnya yang lurus.

3.Bambu jangan langsung bersentuhan dengan tanah karena mengakibatkan masuknya kelembaban ke dalam serat. Kelembapan tanah bisa menimbulkan jamur pada batang bambu. Hal ini bisa mengurangi kekuatannya. Tampilan pun jadi jelek.

4.Sebaiknya bahan bambu dilapisi cairan finishing (water base ) sebagai bantuan lapisan proteksi, selain itu jika terkena air atau hujan, segera diseka sehingga tidak memberi kesempatan air dapat meresap ke batang bambu.

Tips mencegah bambu dari serangan rayap.
1. Anda bisa mengeluarkan zat glukosa --yang digemari rayap-- ke dalam bambu dengan cairan garam (acid) yang tidak disukai rayap. Metodenya dan bahannya bisa bermacam2.Orang di zaman dahulu merendamkan bambu ke dalam lumpur sungai atau pantai. Proses ini memerlukan waktu yang cukup lama ( 3-6 bulan).

2. Perajin bambu sekarang kebanyakan menggunakan minyak tanah atau oli bekas sebagai bahas pengawetnya.

3. Metode yang sedang dikembangkan sekarang adalah dengan menggunakan Borax-boric acid, dengan metode kolam perendaman, vertical soak diffusion (VSD) atau menggunakan injeksi ke setiap batang bambu.

4. Setelah melalui proses pengawetan, bambu kemudian di keringkan. Susun bambu secara vertikal dan terlindung dari sinar matahari. Dengan dikeringkan di luar, kita memanfaatkan aliran udara alami. Proses ini bisa memakan waktu 2 minggu, tergantung dari cuaca.

5. Setelah kering, bambu bisa digunakan baik untuk konstruksi bangunan maupun untuk furnitur.