Berbeda dengan desain/ konstruksi bangunan yang lebih memprioritaskan unsur rambat bunyi di dalam ruangan. Desain bangunan yang seperti ini dinilai sebagai usaha mewah dalam hal penciptaan akustik yang sempurna. Padahal unsur akustik memang memiliki efek yang baik bagi para pemilik bangunan. Pendapat ini sesuai dengan kutipan dari seorang komposer dari Kanada yang bernama R. Murray Schafer. Beliau mengatakan bahwa arsitektur modern seperti yang diterapkan di era modern ini seperti menciptakan lagu bagi orang tuli. Kemudian menurut Eric Baldwin, pendapat Schafer tersebut sangat benar adanya.
Dari kedua tokoh besar ini dapat disimpulkan bahwa arsitektur-arsitektur modern sekarang ini tidak pernah melibatkan bunyi-bunyian atau suara di dalamnya. Badlwin yang tak lain adalah seorang arsitek selalu memiliki ide soal bentuk dan ruang. Menurut Baldwin, dalam membuat sebuah konstruksi atau desain perlu ada pertimbangan keseimbangan antara bagian ilimiah dan visi artistik. Baldwin memiliki tendensi untuk memprioritaskan dan mempertimbangkan unsur rambat suara pada suatu konstruksi bangunan daripada sekedar sistem dan proses pembangunan saja.
Memang benar keindahan visual memang menjadi poin yang sangat penting dalam menciptakan suatu desain/ konstruksi bangunan. Namun rambatan suara juga memiliki peran yang tak kalah pentingnya untuk keamanan, kesehatan, dan kesejahteraan para penghuni bangunan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa suara memiliki efek langsung pada sistem produktivitas kerja, kesehatan, dan edukasi. Tak hanya itu saja, suara juga sangat berpengaruh pada penghuni secara psikologis, fisiologi, perilaku, dan kognitif dalam waktu yang bersamaan. Maka dari itu, suara seharusnya menjadi salah satu pertimbangan penting dalam mendesain suatu bangunan agar kualitas hidup dapat dimanfaatkan dengan baik oleh parapenghuni bangunan tersebut. Mengingat pentingnya unsur suara dalam mendesain bangunan, kini sudah ada beberapa contoh bangunan yang memiliki unsur ini.